Olahraga bukan kegiatan yang dilarang saat berpuasa. Tapi kapan waktu
yang tepat harus menjadi pertimbangan penting. Begitu juga dengan teknik
dan jenis olahraga yang dilakoni.
Sejatinya, menurut ahli
kesehatan dr Emmanuel Ventri, tidak ada pantangan berolahraga saat
berpuasa. Gerak raga saat puasa justru membuat tubuh tetap bugar dan
fit. Namun demikian aktivitas tersebut tetap harus memperhatikan faktor
risiko dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Karena itu dia
menyarankan, olah raga sebaiknya dilakukan 1 sampai 1,5 jam sebelum
berbuka. “Begitu berbuka, cairan atau keringat yang dikeluarkan tubuh
saat berolah raga segera tergantikan. Segera minum setelah berlatih juga
dapat menurunkan kembali suhu badan yang meningkat ketika berolah
raga,” jelas Emmanuel.
Secara prinsip, Emanuel menjelaskan, puasa
memberikan manfaat secara biopsikososial. Yakni, sehat jasmani, rohani
dan sosial. Sementara olah raga merupakan serangkaian gerak raga secara
teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak.
“Seperti halnya makan, gerak (olahraga) merupakan kebutuhan
hidup yang sifatnya terus menerus. Artinya olahraga sebagai alat untuk
memelihara dan membina kesehatan tidak dapat ditinggalkan,” kata
Emmanuel.
Di tempat berbeda, dr Grace Tumbelaka, spesialis
kedokteran olahraga sependapat dengan prinsip itu. Hal penting yang
perlu diperhatikan adalah rambu-rambu berolah raga selama puasa, seperti
risiko dehidrasi tadi.
Bila tidak ada masalah dengan jantung,
Grace menyarankan, lakukan olah raga dengan intensitas sedang, yaitu
60-80 persen dari denyut jantung maksimal. Ada baiknya pula olahraga
dilakukan di tempat sejuk supaya tidak dehidrasi.
Jenis olahraga
yang direkomendasikan meliputi jogging ringan, aerobik low impact,
yoga, taichi, atau bersepeda. “Pada prinsipnya lakukan olah raga yang
bersifat meningkatkan kebugaran dan daya tahan buat paru-paru. Olah raga
seperti jogging, bersepeda, aerobik, mudah terukur intensitasnya,” kata
Grace.
Mengenai lamanya waktu berolah raga, menurut Grace,
sangat tergantung pada kemampuan masing-masing orang. “Yang penting
jangan lupa, 20-30 menit latihan inti harus didahului pemanasan antara
5-10 menit. Kemudian ada proses pendinginan selama 10 menit, di mana di
dalamnya terdapat peregangan,” ujarnya.
Sebagai contoh, kalau
berolah raga dengan treadmill sekitar 20-30 menit, ditambah pemanasan
serta persiapannya bisa memakan waktu 45 menit-1 jam.
Untuk
mencegah dehidrasi berlebihan saat berolahraga dalam kondisi puasa,
Grace menyarankan perlunya menerapkan rumus olahraga FITT (frekuensi,
intensitas, time, dan type) yakni:
Frekuensi: Lakukan antara 3-5 kali/minggu
Intensitas: 60-80 persen dari denyut jantung maksimal (Intensitas rendah-sedang, cukup berkeringat saja dan tidak bercucuran).
Time: 20-30 menit, namun sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan.
Type:
Pilihlah olah raga untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru,
seperti aerobic low impact, jalan, jogging ringan, bersepeda, taichi,
yoga.
Related Posts :
- Back to Home »
- Informasi Bermanfaat »
- Panduan Berolahraga Saat Berpuasa